Pengenalan Literasi Digital pada Anak Usia Dini
PAUDPEDIA—Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, seiring dengan meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan anak-anak, maka saat ini dibutuhkan suatu keterampilan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi atau yang dikenal sebagai literasi digital.
Literasi digital pada anak usia dini dipandang sebagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam menggunakan media digital yang ada di sekitarnya untuk mencari dan memanfaatkan informasi, belajar, bermain, atau mendapatkan hiburan secara sehat dengan pendampingan dari orang dewasa di sekitarnya. Sikap, pengetahuan dan keterampilan digital ini juga merupakan cikal bakal perkembangan digital kedepannya.
Tugas kita selanjutnya adalah, perlu membangun kemampuan anak terkait dengan literasi digital seperti halnya berikut ini:
- Mampu menggunakan perangkat elektronik untuk mendapatkan informasi.
- Memahami informasi bahwa gambar, teks, cerita, dan film di perangkat elektronik memiliki makna.
- Mampu menggunakan perangkat elektronik untuk merekam ide, perasaan, kegiatan, atau lingkungan di sekitar mereka.
Dengan memiliki kemampuan di atas diharapkan dapat membantu beberapa hal sebagaimana di bawah ini:
- Dapat digunakan sebagai media belajar bagi anak usia dini
- Sebagai sumber belajar untuk mendapatkan informasi dalam mendukung dan mengembangkan rasa ingin tahu anak
- Sebagai alat komunikasi yang efektif dan efisien untuk menyampaikan pesan atau informasi
- Sebagai media belajar misalnya penggunaan laptop, komputer, ponsel, kamera pada saat bermain peran.
- Sebagai sumber belajar misalnya dengan mengajak anak mencari informasi, mendengarkan lagu, melihat video pembelajaran, atau bermain gim untuk mengenal bentuk geometri, dll.
- Sebagai alat komunikasi misalnya dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan melakukan panggilan atau konferensi video.
Lalu, kapan literasi digital dapat dikenalkan kepada anak usia dini? Ayah bunda perlu cerdas dalam hal ini, jangan terlalu dini memberikan gawai kepada buah hatinya karena hal itu tentu saja tidak baik untuk tumbuh kembang mereka. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini:
- Pada usia 0-2 tahun sebaiknya anak tidak dikenalkan pada gawai karena sinar pada layar gawai dikhawatirkan membahayakan mata anak dan radiasinya memengaruhi otak anak.
- Pada usia 2-4 tahun anak diperbolehkan menggunakan gawai untuk bermain gim sederhana dengan alokasi waktu maksimal 1 jam dalam sehari.
- Pada usia 4-7 tahun anak diberikan kesempatan untuk beresplorasi dengan pendampingan dari orang tua atau orang dewasa. Sebaiknya anak diberikan peraturan dan batasan waktu dalam menggunakan gawai, yaitu maksimal 2 jam dalam sehari.
Literasi digital perlu dikenalkan kepada anak usia dini karena anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, termasuk terhadap gawai. Gawai memiliki fitur-fitur yang memicu tantangan sekaligus keceriaan bagi anak. Gambar, lagu, gim, dan film dengan suara dan warna menarik menawarkan pengalaman bermain yang berbeda bagi anak. Selain itu, melarang atau menjauhkan anak dari gawai dikhawatirkan justru akan membuat rasa penasaran anak semakin tinggi. Sedangkan mengenalkan anak tentang kapan dan bagaimana menggunakan gawai justru akan membantu anak untuk menggunakan gawai secara aman. Perlu adanya keterlibatan orang tua dalam literasi digital sehat untuk anak melalui pendampingan, sehingga Ketika digunakan dengan tepat, perangkat digital menjadi alat untuk membantu anak belajar sehingga mendukung perkembangan mereka.
Penulis : Ifina Trimuliana
Kurator : Retno Wulandari
Referensi
Maureen, I. Y., van der Meij, H., & de Jong, T. (2020). Enhancing Storytelling Activities to Support Early (Digital) Literacy Development in Early Childhood Education. International Journal of Early Childhood, 52(1), 55–76. https://doi.org/10.1007/s13158-020-00263-7
Pendidikan, D., Usia, A., Paud, D. J., Dasar, P., Menengah, D. A. N. P., Pendidikan, K., Kebudayaan, D. A. N., & Indonesia, R. (2020). TOOLKIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN.
(Dikutip dari: https://paudpedia.kemdikbud.go.id/)